Obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Merck (NYSE: MRK), (dikenal sebagai MSD di luar Amerika Serikat dan Kanada) disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS untuk informasi peresepan untuk BELSOMRA® (suvorexant) C-IV yang mencakup temuan tentang penggunaan obat untuk pengobatan insomnia pada pasien dengan penyakit Alzheimer ringan hingga sedang.
Insomnia adalah gangguan tidur yang dapat membuat sulit tidur dan/atau tetap tertidur, atau dapat menyebabkan orang bangun terlalu pagi. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap insomnia, termasuk bukti yang menunjukkan bahwa pensinyalan pemicu tidur menggantikan pensinyalan pemicu tidur di otak.
Insomnia lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit Alzheimer daripada orang yang tidak menderita penyakit Alzheimer.
BELSOMRA (suvorexant) adalah obat tidur serba guna yang juga telah diuji pada pasien Alzheimer untuk keamanan dan kemanjurannya. Ini diindikasikan untuk pengobatan insomnia yang ditandai dengan kesulitan dengan onset tidur dan/atau pemeliharaan tidur.
Obatnya adalah antagonis reseptor orexin oral kelas satu. Orexin adalah neurotransmitter yang ditemukan di bagian otak tertentu yang dapat membantu seseorang tetap terjaga. Mekanisme BELSOMRA menggunakan efek terapeutiknya diduga melalui antagonisme reseptor orexin.
“Penyakit Alzheimer sering disertai dengan gangguan pada pola tidur-bangun seseorang dan kesulitan tidur secara keseluruhan,” kata Dr. W. Joseph Herring, wakil presiden asosiasi, Riset Klinis Global, Ilmu Saraf, Laboratorium Riset Merck.
“Kami senang informasi peresepan untuk BELSOMRA mencakup temuan dari studi khusus pertama Merck tentang pengobatan insomnia pada pasien dengan penyakit Alzheimer ringan hingga sedang.”
Temuan uji coba polisomnografi BELSOMRA acak, double-blind, terkontrol plasebo, grup paralel, multi-situs selama 4 minggu pada pasien dengan penyakit Alzheimer ringan hingga sedang dipublikasikan secara online di Alzheimer & Demensia: Jurnal Asosiasi Alzheimer.
Dalam studi tersebut, BELSOMRA menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik untuk pengukuran Total Sleep Time (TST) dan Wake After Sleep Onset (WASO), dibandingkan dengan mereka yang diobati dengan plasebo, sebagaimana dinilai secara objektif dengan polisomnografi.
Efek samping yang terjadi ≥2% dan lebih besar dari plasebo adalah mengantuk (4% dibandingkan 1% untuk plasebo), mulut kering (2% dibandingkan 1% untuk plasebo), dan jatuh (2% dibandingkan 0% untuk plasebo). Hasilnya awalnya dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan American Academy of Neurology 2019.
SUMBER:
Merck
Bagi member yang ingin merasakan keseruan didalam bermain toto sgp pada saat ini. Maka udah terlalu mudah, karena saat ini member memadai punyai ponsel pintar yang nantinya di pakai didalam mencari web site uni togel terpercaya yang ada di internet google. Nah bersama miliki ponsel pintar, kini member bisa bersama dengan gampang belanja angka taruhan secara mudah di mana dan kapan saj